Renungan, Inspirasi, Motivasi, Innovasi & Aktualisasi ILMU & HIKMAH. Luqmanul Hakim berkata : "Sesungguhnya hikmah itu dapat menghidupkan hati yang mati, sebagaimana siraman air hujan dapat menghidupkan bumi yang gersang". *Semoga hikmah-hikmah berupa Kisah, Cerita, Renungan & Nasehat, dapat dijadikan pelajaran hidup dan bermanfaat yang kita dapatkan selama ini, bisa menjaga hidupnya hati kita dan meneguhkan pendirian kita dalam mencintai kebenaran dan mengamalkannya. Aamiin. Sabda Rasulullah SAW ; "Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada." (HR. Muslim)

Selasa, 23 Juli 2013

Cermin Hatimu Tampak Pada Wajahmu


Bayangan tidak akan berbeda dengan bentuk aslinya

oleh Titian Hikmah - Satu Hati (Catatan) pada 25 Mei 2013 pukul 15:02

Hubungan Wajah Dengan Hati




Ketahuilah, orang yang berhati lembut adalah orang yang wajahnya berseri-seri dan sering tersenyum.
Sebab,keadaan hati itu tercermin pada wajah.

Perumpamaan wajah dan keadaan hati seperti bayangan sebuah dahan dengan dahan itu sendiri.
Bayangan tidak akan berbeda dengan bentuk aslinya.
Bahkan ke mana pun dahan itu bergerak, bayangannya akan selalu ikut.
Begitulah perumpamaan wajah terhadap hati:
semua yang disembunyikan hati akan tampak di wajah.

Orang-orang yang memiliki bashîroh mampu mengetahui isi hati seseorang hanya dengan melihat wajahnya. Ucapan paling mendalam yang pernah kudengar sehubungan dengan ini adalah ucapan Syu’bah bin Hajjaj rhm,

“Jika aku melihat punggung seseorang aku pasti mengetahui apa yang terdapat dalam hatinya.”
“Bagaimana jika kamu melihat wajahnya?”  tanya seseorang.
“Wajah adalah lembaran yang dapat dibaca.
Jika hatinya keras, wajahnya tampak keras dan muram, hampir tidak pernah senyum.
Jika hatinya lembut, ia akan bersikap ramah kepada teman - temannya, rindu pada kampung halaman, dan menyesali umur yang telah disia - siakannya. 

Sebagaimana dikatakan, bahwa jika kamu ingin mengetahui kesetiaan seseorang,
maka perhatikanlah bagaimana kerinduannya pada kampung halamannya, kesedihannya
ketika mengingat teman-temannya yang telah meninggal dan penyesalannya
atas umur yang telah dilewatkannya,” jawabnya.


(Memahami Hawa Nafsu, Îdhôhu Asrôri ‘Ulûmil Muqorrobîn, Putera Riyadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar