Renungan, Inspirasi, Motivasi, Innovasi & Aktualisasi ILMU & HIKMAH. Luqmanul Hakim berkata : "Sesungguhnya hikmah itu dapat menghidupkan hati yang mati, sebagaimana siraman air hujan dapat menghidupkan bumi yang gersang". *Semoga hikmah-hikmah berupa Kisah, Cerita, Renungan & Nasehat, dapat dijadikan pelajaran hidup dan bermanfaat yang kita dapatkan selama ini, bisa menjaga hidupnya hati kita dan meneguhkan pendirian kita dalam mencintai kebenaran dan mengamalkannya. Aamiin. Sabda Rasulullah SAW ; "Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada." (HR. Muslim)

Selasa, 23 Juli 2013

ISRA' MI'RAJ & SAINS


Cuplikan Buku : SAINS & ISRA’ MI’RAJ

Foto: Cuplikan Buku : SAINS & ISRA’ MI’RAJ

Mengapa peristiwa agung yang bernuansa ilmu dan teknologi tinggi itu tidak dikaji lebih intensif oleh umat Islam untuk perkembangan ilmu pengetahuan? Begitulah salah satu pertanyaan yang menyelimuti alam pemikiran sang penulis, H. Rusydi Luthan.

Dalam buku ini ia mengatakan, tak cukup rasanya hanya dengan mengimaninya tanpa mengkajinya lebih mendalam. “Bukankah setiap keyakinan harus disertai dengan ilmu?” katanya.
Maka, melalui sebuah seminar bersama berbagai pakar sains dan teknologi dari berbagai negara, ia mencoba mengkaji secara ilmiah setiap ayat tentang Isra Mi’raj dan juga tentang alam semesta. Proyek ini diberi nama Meniti Perjalanan Nabi.
 
Setelah mengkaji ayat-ayat Al-Quran, ia pun mengkaji sebuah perjalanan dengan pesawat semacam pesawat ulang alik antariksa yang diberi nama Buroq. Dengan pesawat ini (secara imajinatif) mereka mengunjungi tempat-tempat Rasulullah singgah, dimulai dari bumi hingga ke langit ketujuh. Akhirnya, kelompok riset ini pun menemukan jawaban yang sangat memukau, dan justru mempertebal benteng pertahanan keimanannya.... 

Redaksi lainnya :

Meskipun peringatan Isra’ Mi’raj jatuhnya pada setiap 27 Rajab, namun peringatan ”peristiwa sakral dan spektakuler” yang dialami Rasul Saw ini masih saja diadakan dalam berbagai bentuk kegiatan sampai bulan Sya’ban atau menjelang datangnya bulan Ramadhan. Bagi penulis, memperingati peristiwa besar ini sangat banyak hikmahnya dalam rangka napak tilas kehidupan Rasulullah Saw untuk selanjutnya diambil segala iktibar yang terkandung didalamnya.

Ahli sejarah membagi dua periodesasi perjuangan Nabi Muhammad saw. dalam melaksanakan tugas kenabian dan kerasulan, yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Salah satu peristiwa terpenting dalam periode kenabian itu adalah peristiwa isra’ mi’raj yang terjadi pada akhir periode Makkah. Tujuan perjalanan spektakuler itu adalah untuk melihat kebesaran Tuhan dan sekaligus untuk memantapkan keimanan. Betapa dalam perjalanan tersebut, Allah telah memperlihatkan sebahagian dari tanda-tanda kebesarannya kepada Rasulullah saw..

Menurut Haikal (1980), isra’ mi’raj dalam hidup kerohanian Muhammad mempunyai arti yang tinggi dan agung. Perjalanan suci yang dilakukan Rasulullah saw. menandai dimulainya babak baru sejarah Islam yang berpusat di Kota Madinah. Dalam kaitan itu, peristiwa isra’ mi’raj perlu dipahami lebih mendalam dalam upaya meningkatkan dan mengokohkan semangat keberimanan kita kepada Allah swt, terutama di zaman sekarang, di mana peristiwa agung itu senantiasa diperdebatkan.. Padahal peristiwa isra’ mi’raj lebih merupakan pengujian keimanan dari pada memperbincangkan dan mengait¬kannya dari sudut tinjauan ilmiah (sains dan teknologi). Keyakinan bahwa ilmu dan kekuasaan Allah jauh di atas kemam¬puan akal dan ilmu manusia, adalah pokok pangkal untuk meletakkan nilai isra’ mi’raj dalam lubuk hati nurani yang paling dalam, sehingga menjadi penambah keimanan dan ketauhidan kita.
Mengapa peristiwa agung yang bernuansa ilmu dan teknologi tinggi itu tidak dikaji lebih intensif oleh umat Islam untuk perkembangan ilmu pengetahuan? Begitulah salah satu pertanyaan yang menyelimuti alam pemikiran sang penulis, H. Rusydi Luthan.

Dalam buku ini ia mengatakan, tak cukup rasanya hanya dengan mengimaninya tanpa mengkajinya lebih mendalam. “Bukankah setiap keyakinan harus disertai dengan ilmu?” katanya.
Maka, melalui sebuah seminar bersama berbagai pakar sains dan teknologi dari berbagai negara, ia mencoba mengkaji secara ilmiah setiap ayat tentang Isra Mi’raj dan juga tentang alam semesta. Proyek ini diberi nama Meniti Perjalanan Nabi.

Setelah mengkaji ayat-ayat Al-Quran, ia pun mengkaji sebuah perjalanan dengan pesawat semacam pesawat ulang alik antariksa yang diberi nama Buroq. Dengan pesawat ini (secara imajinatif) mereka mengunjungi tempat-tempat Rasulullah singgah, dimulai dari bumi hingga ke langit ketujuh. Akhirnya, kelompok riset ini pun menemukan jawaban yang sangat memukau, dan justru mempertebal benteng pertahanan keimanannya.... 

Redaksi lainnya :
Meskipun peringatan Isra’ Mi’raj jatuhnya pada setiap 27 Rajab, namun peringatan ”peristiwa sakral dan spektakuler” yang dialami Rasul Saw ini masih saja diadakan dalam berbagai bentuk kegiatan sampai bulan Sya’ban atau menjelang datangnya bulan Ramadhan. Bagi penulis, memperingati peristiwa besar ini sangat banyak hikmahnya dalam rangka napak tilas kehidupan Rasulullah Saw untuk selanjutnya diambil segala iktibar yang terkandung didalamnya.

Ahli sejarah membagi dua periodesasi perjuangan Nabi Muhammad saw. dalam melaksanakan tugas kenabian dan kerasulan, yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Salah satu peristiwa terpenting dalam periode kenabian itu adalah peristiwa isra’ mi’raj yang terjadi pada akhir periode Makkah. Tujuan perjalanan spektakuler itu adalah untuk melihat kebesaran Tuhan dan sekaligus untuk memantapkan keimanan. Betapa dalam perjalanan tersebut, Allah telah memperlihatkan sebahagian dari tanda-tanda kebesarannya kepada Rasulullah saw..

Menurut Haikal (1980), isra’ mi’raj dalam hidup kerohanian Muhammad mempunyai arti yang tinggi dan agung. Perjalanan suci yang dilakukan Rasulullah saw. menandai dimulainya babak baru sejarah Islam yang berpusat di Kota Madinah. Dalam kaitan itu, peristiwa isra’ mi’raj perlu dipahami lebih mendalam dalam upaya meningkatkan dan mengokohkan semangat keberimanan kita kepada Allah swt, terutama di zaman sekarang, di mana peristiwa agung itu senantiasa diperdebatkan.. Padahal peristiwa isra’ mi’raj lebih merupakan pengujian keimanan dari pada memperbincangkan dan mengait¬kannya dari sudut tinjauan ilmiah (sains dan teknologi). Keyakinan bahwa ilmu dan kekuasaan Allah jauh di atas kemam¬puan akal dan ilmu manusia, adalah pokok pangkal untuk meletakkan nilai isra’ mi’raj dalam lubuk hati nurani yang paling dalam, sehingga menjadi penambah keimanan dan ketauhidan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar