Renungan, Inspirasi, Motivasi, Innovasi & Aktualisasi ILMU & HIKMAH. Luqmanul Hakim berkata : "Sesungguhnya hikmah itu dapat menghidupkan hati yang mati, sebagaimana siraman air hujan dapat menghidupkan bumi yang gersang". *Semoga hikmah-hikmah berupa Kisah, Cerita, Renungan & Nasehat, dapat dijadikan pelajaran hidup dan bermanfaat yang kita dapatkan selama ini, bisa menjaga hidupnya hati kita dan meneguhkan pendirian kita dalam mencintai kebenaran dan mengamalkannya. Aamiin. Sabda Rasulullah SAW ; "Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada." (HR. Muslim)

Selasa, 23 Juli 2013

Ingin Kaya - Ingin Rezqi - Ingin Dicintai


<-- INGIN KAYA - INGIN REZQI - INGIN DICINTAI - INGIN MENUNDUKKAN DUNIA -- >

nih caranya Bro...... dijamin 100 % lebih sedikit

Nabi saw bersabda :
“Dua raka’at shalat sunnah fajar adalah lebih baik daripada dunia dan apa yang ada padanya”.

Imam Ghazali r.a. di dalam kitabnya mengatakan, shalat dua raka’at fajar ini sunnah dilakukan dirumah dan diringankan (tidak lama). Setelah itu ia masuk Masjid ( hal ini jika berniat shalat jama’ah ) dan dilanjutkan dengan shalat tahiyyatul masjid. Kemudian ia duduk dan tidak shalat apapun sampai terdengar adzan.

Apabila ia masuk masjid belum shalat fajar di rumah, ia boleh lakukan di masjid dengan urutan : Shalat dua rakaat fajar dengan doanya dilanjutkan dengan sholat dua raka’at tahiyatul masjid. Sebaiknya kau duduklah sambil menanti jama’ah dan adzan shubuh dengan sibuk membaca dzikir.

Jika saja, kau datang ke Masjid. Iqamah sudah terdengar, maka hendaklah kau sibuk dengan shalat fardlu shubuh. Kemudian setelah wirid dan doa, diperbolehkan berdiri untuk shalat dua raka’at fajar.

Alasannya karena kedua raka’at fajar itu ada, selama matahari belum terbit dan shalat fajar ini selalu mengikuti shalat fardlu shubuh pada waktunya. (Ihya’ Ulumuddin )

hal ini telah nyata & teruji hasilnya.
Dulu para Mbah Buyut kita, sebelum subuh sudah bangun & semua jendela rumah di buka (di jawa).

Oleh sebab itu orang-orang dulu, anaknya banyak (ada yang 5 s/d 13) mereka mampu ngopeni ( membesarkan ) & tidak pernah ada ceritanya, orang dulu (keruwetan sandang pangan). Walaupun hidup pas-pasan, semua anak-anaknya bisa hidup dan banyak pula yang selesai sekolahnya.

Bayangkan & Bandingkan dengan sekarang...!
Bangunnya pasti kesiangan.....
Anak dua ribut bukan kepalang.....

Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar